Jadikan Rutinitas Sebagai Ibadah

Rutinitas seseorang sangat beragam, berbeda-beda antara asatu orang dengan yang lain tergantung kebiasaan dan kebutuhan masing-masing. Setiap aktifitas yang dilakukan, baik itu aktifitas ringan maupun aktifitas beratnilainya dapat bertambah jika kita niatkan untuk ibadah. Misal makan, tidak ada orang yang tidak makan dan minu. Jika kita niatkan makan dan minum untuk ibadah, maka makan dan minum itu akan memiliki nilai tersendiri.

Bagi seorang pelajar, niatkan jalan menuju sekolah sebagai bentuk usaha untuk menuntut ilmu, kali ini akan memiliki nilai ibadah tersendiri disamping kewajiban menuntut ilmu itu sendiri. Bagi para pekerja, niatkan pekerjaan sebagai usaha menafkahi keluarga, maka Allah akan memberikan nilai ibadah tambahan karena niat tersebut.


Tidur adalah rutinitas, yang paling sering dilakukan selain makan dan minum. Kita  niatkan tidur kita untuk istirahat agar badan kita segar kembali dan semangat untuk melakukan ibadah yang lain. Maka tidak akan menganggapnya sebagai amalan biasa, akan tetapi akan menghitungnya sebagai ibadah juga.

Masuk kamar mandi, membaca do'a sebelumnya. Dan ketika akan mandi diniatkan agar badan kita segar dan untuk menghilangkan bau badan. Sehingga ketika sholat berjam'ah di masjid tidak akan mengganggu saudara kita yang sholat disamping kita. Itu juga dihitung ibadah. Rosulullah sholallahu 'alaihi bersabda:


إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ ، وَإِنَّمَا لاِمْرِئٍ مَا نَوَى


Artinya : "Sesungguhnya setiap amalan tergantung niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan." (HR Muslim dan Abu Daud)

Akan tetapi halal bagi seorang muslim meniatkan suatu amalan yang asalnya haram menjadi sebuah ibadah. Karena Allah tidak akan menerima kecuali amalan yang baik. Jika meniatkan amalan yang haram sebagai ibadah, maka ia tidak akan mendapatkan apa-apa kecuali dosa dari amalan tersebut. Dan jika meniatkan amalan yang mubah sebagai sebuah kemaksiatan, maka ia tidak akan mendapatkan apa-apa lagi kecuali dosa dari niatnya tersebut.

Dan sebalinya, ketika sebuah amalan mubah yang biasa saja, kemudian kita niatkan sebagai ibadah, Allah tidak akan ragu untuk memberikan pahala tersendiri dan  menghitungnya sebagai ibadah . Maka dari itu, selalu niatkan rutinitas kita untuk ibadah.
Sumber: http://www.artikelislami.com

Posting Komentar